Rabu, 06 November 2019

How Do We Get Out of Here- Cerpen Ilmiah

How Do We Get Out of Here


             Perkenalkan nama ku adalah Musa, tapi karena aku adalah orang yang sangat suka Sains teman temanku memanggil diriku Sain. Ok pengenalannya cukup sampai disitu saja, kalian akan lebih mengenalku di suatu cerita yang akan ku ceritakan pada kalian semua.

                  Wooke, Jadi ceritanya akan dimulai di pagi yang mendung seperti biasa karena pada saat itu sedang musim hujan, aku bangun pagi seperti biasa dan pergi ke sekolah seperti biasa. Saat masuk ke dalam kelas aku mengerjakan PR bahasa Indonesia yang belum selesai karena semalam aku kebablasan bemain Game. Disaat sedang sibuk sibuknya mengerjakan PR salah satu temanku menyapa 
"Oi Sain, Sibuk Amat"
aku membalas dengan sinis
"memang kau kira salah siapa? bilangnya satu game malah main 10 game"
dia adalah orang yang menyebabkan ku tidur malam karena bermain Game. Namanya adalah Ilyas, dia orang yang mempunyai fisik diatas rata rata dan dia adalah orang yang sangat mencintai Otot. dia adalah teman sebangku ku yang mengajarkanku cara untuk menjadi lebih kuat
"hahaha, udah gek gausah ngerjain, Toh cuma Bu Lilis"
"Pala bapak kau pecah, kalo gak ngerjain nilai ku bisa kurang"
"iya dah bang ambis"

                 Setelah selesai mengerjakan PR aku ikut nimbrung dengan teman teman ku yang lain"
"Udah selesai Saa?"
"iye. Untung tangan ku lagi prima"
"hahaha, makanya jangan mau diajak main sama Ilyas"
Dia adalah Tia salah satu teman ku, dia adalah orang yang sangat menguasai ilmu Fisika, walau dia tidak pernah mengakui kemampuannya dan selalu membandingkan dirinya dengan ku tapi aku Percaya bahwa dia lebih hebat daripada ku

"Lah gpp, biar Sain ada hiburan dikit. si Jo juga ikut main kemarin, masih nub sih"
Jo adalah cerdikiawan
"lah kemarin yang carry kalian siapa kalo bukan aku?"
akupun menanggapi dengan kesal
"lah kalo kemarin aku gak dapat tank juga rata semua"
"hahaha iya juga"
Jo adalah temanku yang hebat dalam Pelajaran Matematika, dan kalau boleh jujur kemampuan MTK ku berada di bawah dia, Karena memang aku cukup lemah dalam hal MTK

"Oiiii kalian, Katanya hasil Ujian Akhir Semester sudah keluar, ada di Mading!!!!!!!,, Ayo lihat BARENG!!!!!"
Ya orang paling heboh datang
" Iyaa Za gausah teriak teriak kita juga udah tau"
"YAUDAH AYO!!!!"
"iya iya"
kami semua mengikuti Larza ke Mading, Larza adalah temanku yang hebat dalam Pelajaran Biologi, ya dia adalah orang yang penuh semangat, terkadang kami berfikir kalau semangatnya itu terlalu besar untuk tubuhnya yang kecil dan mungil

              Kami mengikuti Larza sampai ke Mading dan melihat Peringkat Kami, Saat melihatnya seperti biasa nilai Kimia ku lah yang paling tinggi, Larza mendapatkan nilai tertiggi di pelajaran Biologi, Jo mendapatkan nilai tertinggi di pelajaran MTK dan Tia mendapatkan nilai tertinggi di pelajaran Fisika dan sekaligus Rank 1 satu angkatan, ngomong ngomong aku mendapatkan Rank 15 Besar di satu Angkatan, Jo mendapatkan Rank 33 di satu Angkatan sedangkan Larza Mendapatkan  Rank 50  di satu angkatan.

"haha aku rank 1 ya" tanggapan Tia hanya itu saja, sepertinya ia  sudah tau kalau dia akan mendapatkan Rank 1 di sekolah

"hahaha aku mendapatkan nilai tertinggi di MTK, hebat juga" ngomong ngomong Jo itu sedikit sombong orangnya

"HAHAHA!!!! AKU DAPAT RANK 50 YA, TAPI TIDAK APA APA AKU HANYA FOKUS KE BIOLOGI HAHAHA!!!!"

"Bagaimana dengan mu Ilyas" Jo menyinggung Ilyas

"Seperti Biasa nilaiku hancur haha, Akhir akhir ini aku hanya fokus ngeGYM supaya tubuh ku semakin besar, jadi aku tidak terlalu peduli"

Ya dia emang begitu orangnya

                    Disaat sedang bersukaria dengan Nilai kami, aku melihat sebuah pesawat yang lewat di sekolah kami dan setelah pesawat itu menjauh Suara ledakan yang besar terdengar, kami terkena dampak ledakan dan membuat kami terpental.....................................................

                      Aku mencoba sebisa mungkin untuk bangun dari tempatku terpental, aku berbicara dalam hati
"Sialan, Apa yang terjadi pada negara ini? apakah perang sudah dimulai?" aku bangun dan mulai berjalan dengan memegang sisa sisa bangunan untuk alat bantu berjalan, sambil melihat sekitarku aku menyadari bahwa reruntuhan kota membentuk sebuah kubah yang cukup besar dan itu berati teman teman ku masih berada di sekitar sini.

"Ada dimana teman temanku, Ilyasss...Jo..Tia..Zaa.. kalian dimana?" Setelah berjalan sambil berteriak selama lebih dari 15menit aku melihat segerombolan orang yang sudah membuat api unggun. saat aku berteriak lagi akhirnya segerombolan itu mendekatiku, dan benar saja mereka adalah teman temanku beserta beberapa murid lainnya. aku dibawa ke dekat api unggun dan beristirahat disana, saat aku duduk semua murid yg berjumlah sekitar 10 itu juga duduk dan suasananya menggambarkan bahwa akan ada pembicaraan penting. .

"Jadi karena Sain sudah ada disini maka mari kita bincangkan nasib kita disini" Tia sebagai seorang yang cukup terkenal disekolah mulai berbicara, dia memang cocok menjadi seorang yg memimpin sebuah rapat, Terlepas dari kepintarannya penampilannya juga cukup menarik perhatian, Kerudung yang membalut hampir separuh tubuhnya dan kacamata yang bundar sudah lebih dari cukup untuk mendeskripsikan "kepintarannya"

"Apakah disini ada yang tahu tentang apa yang terjadi pada negri ini? apakah sedang terjadi perang atau apa?" Jo menanyakan hal itu kepada semua orang, dia tampak sangat serius saat ini

"Aku tahu sedikit, Sepertinya Amerika melepaskan bom ke Ibu Kota kita, Kalau dari dampaknya sepertinya itu bukanlah bom atom melainkan sebuah peledak berkonsentrasi tinggi" Seorang dari Murid yang tidak terlalu ku kenal menjawabnya

"Amerika  ya, kenapa mereka melakukan penyerangan tanpa peringatan? bukankah hal itu dilarang?"
Ilyas menanyakan hal itu kepada murid tadi

"Yang melarang adalah PBB, jika hal ini terjadi berarti PBB sudah berada di bawah kekuasaan Amerika" murid itu menjawab dengan logika yang sangat mudah di terima. .

Mereka berdebat selama beberapa menit, sepertinya Ilyas sangat suka dengan Amerika, dan dirinya tidak bisa menerima bahwa amerika berusaha untuk menyerang Indonesia. Aku menghentkan mereka dengan berteriak cukup keras

"Yang Terpenting Sekarang Adalah Keselamatan Kita!!! Kenapa kalian berdebat sesuatu yg tidak perlu?" mereka berhenti berdebat dan semua orang kaget karena Teriakan ku

"Itu benar, yang terpenting adalah keselamatan kita, kita tidak tahu kapan kubah ini akan Roboh."
Jo berbicara dengan cukup bijak kali ini

"Aku sudah melihat puing puing yang membentuk kubah ini, mereka sangat tebal, Aku sendiri tidak yakin bisa mengangkat puing puing itu" Ilyas Memberikan info yang cukup penting

"Nama mu adalah Musa bukan? apakah kau punya ide untuk bisa keluar dari sini?" salah satu anak laki laki berbadan cukup besar bertanya kepadaku

"Yaa, Tentu saja. KALIAN FIKIR HANYA MEREKA YANG BISA MENGGUNAKAN BOM? BOM ADALAH ILMU SAINS AKAN KUPERLIHATKAN KEPADA KALIAN SEMUA KEKUATAN DARI SAINS!!!!" Suasana menjadi hening setelah aku berteriak

"Sain, kau ingin membuat Bom? kita tidak punya lab loh, bahkan Bahan-bahan kimia pun tidak ada" Ilyas bertanya padaku. .

"Kau bilang tidak ada Bahan-bahan kimia disini? kau itu kenapa, Ilyas? di kehidupan ini kita selalu dikelilingi oleh Bahan bahan kimia loh"

"Terus? bagaimana cara kau membuat Bom, Sain?" Larza bertanya kepadaku, dengan tubuhnya yg seperti anak kecil dan suaranya  yang cempreng dia terdengar sangat serius. .

" Larza, Apakah di dalam urine manusia terdapat Amonia yang cukup pekat?"

"Ya, Amonia ada di dalam Urine manusia, lalu? kau ingin membuat bom dari Urine? aku percaya pada kemampuan mu dalam kimia tapi tidak baik bercanda dalam keadaan seperti ini loh, Sain!"

"Aku tidak bercanda Larza, Tidak mungkin aku bercanda di saat seperti ini"

"Baiklah, jelaskan kepada kami. jika kau hanya bercanda aku tidak akan mau kenal denganmu lagi!" 
Ini membuatku sangat kaget, Larza yang selalu bersemangat bisa sampai seserius ini bahkan sampai berani mengancamku seperti itu, itu tidak penah terjadi sebelumnya. .

"Baiklah, Yang pertama adalah Urine, kita harus mengoksidasi Urine sebanyak 2x dengan katalis platinum+rhodium setelah itu ditambahkan dengan Air dan jadilah Asam Sulfat Pekat, setelah itu kita akan membuat gliserin dari hasil saponfikasi lemak dengan logam alkali. Dengan menggabungkannya maka kita akan mendapatkan Larutan bahkan penciptanya menyesal pernah membuatnya yaitu NITROGLISERIN"

"ka-kau bisa membuat Nitrogliserin dengan cara seperti itu ya? aku tidak pernah berfikir untuk membuat Asam Nitrat menggunakan Urine" Sepertinya Tia cukup kaget dan sepertinya semua orang sedang bersemangat dengan apa yang aku jelaskan

"Ya. Tapi itu tidak akan bisa terlaksana tanpa bantuan kalian semua, aku ingin kalian membantu ku untuk membuatnya" aku sedikit menunduk sebagai ungkapan permintaan tolong

"Kau tidak perlu berbicara seperti itu, kami pasti akan membantumu, toh ini untuk kami juga"
Jo mewakili semua orang untuk menerima permintaan tolongku. .

"Baiklah kalau begitu aku akan membagikan tugas kepada kalian semua......"

                Setelah itu aku membagikan tugas kepada mereka semua, Aku meminta Tia untuk mencari posisi yang pas untuk meledakkan puingnya dengan ilmu Fisikanya aku yakin dan percaya dengan dia. Untuk Jo aku menyerahkan masalah penghitungan bahan pembuatan Nitrogliserin Kepadanya. Untuk Larza aku memintanya untuk mencari bahan makanan yang masih bisa di makan untuk persediaan makanan kita. Dan sisanya kuminta untuk mengelilingi kubah ini dan memeriksa apakah masih ada orang yang masih selamat dari bencana ini

           
                  Saat sedang bersama Tia untuk menentukan posisi yang pas untuk menghancurkan kubah, Jo datang padaku dan dia bilang
"Saa, dimana aku bisa menemukan Platinum?"
aku membalasnya

"Ah aku lupa, Platinum adalah logam langka jadi kau tidak bisa menemukannya dengan mudah"
Setelah mengatakan itu Jo terlihat sangat jengkel

"apakah kau bercanda Sain, apakah kau memintaku untuk mencari logam langka yang bahkan belum tentu ada di kubah ini!!?"
Ya dia pasti sangat kesal haha

"Tenang saja, Sainstis adalah orang yang selalu menyiapkan sesuatu,......(aku melepaskan kalung yang selalu kupakai dari leherku).... Ini, pakailah"

"Apakah kalung yang selalu kau pakai ini adalah platinum? kok bisa pas sekali?"

 " dulu ada pak tua bodoh yang membeli kalung mahal untuk putranya yang sedang ulang tahun, padahal saat itu dia sedang kehabisan uang. aku pun tak menyangka bahwa kalung ini adalah platinum, aku baru menyadarinya ketika mengujinya di lab tahun lalu"

"pak tua itu adalah ayah mu?" Tia ikut dalam obrolan kita

"Ya itu benar, saat ini dia pasti sedang menangis dengan bangga di alam sana karena pemberiannya bisa menyelamatan kita semua"

"Ya dia pasti Bangga"

        
              Setelah melakukan persiapan selama 3 hari akhirnya semuanya sudah siap, Larutan Nitrogliserin sudah di siapkan dan Tia sudah menentukan posisi ledakkannya. Sudah waktunya kita keluar dari tempat ini

Ledakan Terjadi setelah kami membakar penyulutnya dari jauh dan akhirnya pintu keluar sudah TERBUKA

"Amerika atau bahkan PBB sekalipun akan kami tundukkan dengan ilmu pengetahuan. akan kami pastikan kami bisa membalaskan kematian teman teman dan saudara kami. Kan kupastikan selanjutnya mereka semua hancur berkeping keping. Dendam ini tidak akan pernah hilang dari DADA kami dan kan ku selalu ingat Hari itu, hari dimana kalian hancurkan kampung halaman kami, Kalian semua akan menerima BALASANNYA"



                              THE END